BAB
I
PENGGUNAAN
MEDIA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR
A. Pengertian
Media Pembelajaran
Istilah media
berasal dari bahasa Latin yang merupakan bentuk jamak dari "medium"
yang secara harafiah berarti perantara atau pengantar. Makna umumnya adalah
segala sesuatu yang dapat menyalurkan informasi dari sumber informasi kepada
penerima informasi. Istilah media ini sangat populer dalam bidang komunikasi.
Proses belajar mengajar pada dasamya juga merupakan proses komunikasi, sehingga
media yang digunakan dalam pembelajaran disebut media pembelajaran.
Banyak ahli yang
memberikan batasan tentang media pembelajaran. AECT misalnya, mengatakan bahwa
media pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan orang untuk menyalurkan
pesan. Gagne mengartikan media sebagai jenis komponen dalam lingkungan siswa
yang dapat merangsang mereka untuk belajar. Senada dengan itu, Briggs
mengartikan media sebagai alat untuk memberikan perangsang bagi siswa agar
terjadi proses belajar. Bagaimana hubungan media pembelajaran dengan media pendidikan
?
Media pendidikan ,
tentu saja media yang digunakan dalam proses dan untuk mencapai tujuan
pendidikan. Pada hakekatnya media pendidikan juga merupakan media komunikasi,
karena proses pendidikan juga merupakan proses komunikasi. Apabila kita
bandingkan dengan media pembelajaran, maka media pendidikan sifatnya lebih
umum, sebagaimana pengertian pendidikan itu sendiri. Sedangkan media
pembelajaran sifatnya lebih mengkhusus, maksudnya media pendidikan yang secara
khusus digunakan untuk mencapai tujuan belajar tertentu yang telah dirumuskan
secara khusus. Tidak semua media pendidiikan adalah media pembelajaran, tetapi
setiap media pembelajaran pasti termasuk media pendidikan.
Apa pula bedanya
dengan alat peraga, alat bantu guru (teaching
aids), alat bantu audio visual (AVA),
atau alat bantu belajar yang selama ini sering juga kita dengar? Pada dasamya,
semua istilah itu dapat kita masukkan dalam konsep media, karena konsep media
merupakan perkembangan lebih lanjut dari konsep‑konsep tersebut.
Alat peraga adalah
alat (benda) yang digunakan untuk memperagakan fakta, konsep, prinsip atau
prosedur tertentu agar tampak lebih nyata/ konkrit. Alat bantu adalah alat
(benda) yang digunakan oleh guru untuk mempermudah tugas dalam mengajar. Audio‑Visual
Aids (AVA) mempunyai pengertian dan tujuan yang sama hanya saja penekanannya
pada peralatan audio dan visual. Sedangkan alat bantu belajarpenekanannya pada
fihak yang belajar (pembelajar). Semua istilah tersebut, dapat kita rangkum
dalam satu istilah umum yaitu media pembelajaran.
Satu konsep lain yang sangat berkaitan
dengan media pembelajaran adalah istilah sumber belajar. Bagaimana kaitan
antara media belajar dengan sumber belajar? Sebagaimana telah dibahas di muka,
sumber belajar memiliki cakupan yang lebih luas daripada media belajar. Sumber
belajar bisa berupa pesan, orang, bahan, alat, teknik clan latar/lingkungan.
Apa yang dinamakan media sebenarnya adalah bahan dan alat belajar tersebut.
Bahan sering disebut perangkat lunak software,
sedangkan alat juga disebut sebagi perangkat keras hardware. Transparansi, program kaset audio dan program video
adalah beberapa contoh bahan belajar. Bahan belajar tersebut hanya bisa
disajikan jika ada alat, misalnya berupa OHP, Radio kaset clan Video player. Jadi salah satu atau kombinasi perangkat lunak (bahan)
dan perangkat keras (alat) bersama‑sama dinamakan media. Dengan demikian,
jelaslah bahwa media pembelajaran merupakan bagian dari sumber belajar.
Dengan demikian, kalau saat ini kita
mendengar kata media, hendaklah kata tersebut diartikan dalarn pengertiannya
yang terakhir, yaitu meliputi alat bantu guru dalam mengajar serta sarana
pembawa pesan dari sumber belajar ke penerima pesan belajar ( siswa ). Sebagai
penyaji dan penyalur pesan, media belajar dalam hal‑hal tertentu, bisa mewakili
guru menyajikan informasi belajar kepada siswa.
B.
Penggunaan
dan Pemilihan Media
Media
pembelajaran yang beraneka ragam
jenisnya tentunya tidak akan digunakan seluruhnya secara serentak dalam
kegiatan pembelajaran, namun hanya beberapa saja. Untuk itu perlu di lakukan
pemilihan media tersebut. Agar pemilihan media pembelajaran tersebut tepat,
maka perlu dipertimbangkan faktor/kriteria-kriteria dan langkah-langkah
pemilihan media. Kriteria yang perlu dipertimbangkan guru atau tenaga pendidik
dalam memilih media pembelajaran menurut
Nana Sudjana (1990: 4-5) yakni 1) ketepatan media dengan tujuan pengajaran; 2)
dukungan terhadap isi bahan pelajaran; 3) kemudahan memperoleh media; 4)
keterrampilan guru dalam menggunakannya; 5) tersedia waktu untuk
menggunakannya; dan 6) sesuai dengan taraf berfikir anak. Sepadan dengan hal
itu I Nyoman Sudana Degeng (1993; 26-27) menyatakan bahwa ada sejumlah faktor
yang perlu dipertimbangkan guru/pendidik dalam memilih media pembelajaran,
yaitu: 1) tujuan instruksional; 2) keefektifan; 3) siswa; 4) ketersediaan; 5)
biaya pengadaan; 6) kualitas teknis. Selanjutnya menurut Basuki Wibawa dan
Farida Mukti (1992/1993: 67-68) kriteria yang perlu dipertimbangkan dalam
pemilihan media yaitu: 1) tujuan; 2) karakteristik siswa; 3) alokasi waktu; 4)
ketersediaan; 5) efektivitas; 6) kompatibilitas; dan 7) biaya.
Berkaitan
dengan pemilihan media ini, Azhar Arsyad (1997: 76-77) menyatakan bahwa
kriteria memilih media yaitu: 1) sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai; 2)
tepat untuk mendukung isi pelajaran; 3) praktis, luwes, dan tahan; 4) guru
terampil menggunakannya; 5) pengelompokan sasaran; dan 6) mutu teknis.
Selanjutnya Brown, Lewis, dan Harcleroad (1983: 76-77) menyatakan bahwa dalam
memilih media perlu mempertimbangkan kriteria sebagai berikut: 1) content; 2) purposes; 3) appropriatness; 4)
cost; 5) technical quality; 6) circumstances of uses; 7) learner verification,
and 8) validation.
Dari
beberapa pendapat di atas, dapat ditegaskan bahwa pada prinsipnya pendapat-pendapat
tersebut memiliki kesamaan dan saling melengkapi. Selanjutnya menurut hemat
penulis yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan media yaitu tujuan
pembelajaran, keefektifan, peserta didik, ketersediaan, kualitas teknis, biaya,
fleksibilitas, dan kemampuan orang yang menggunakannya serta alokasi waktu yang
tersedia. Untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang hal ini akan diuraikan sebagai berikut:
1. Tujuan pembelajaran. Media hendaknya dipilih yang dapat menunjang
pencapaian tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan sebelumnya, mungkin
ada sejumlah alternatif yang dianggap
cocok untuk tujuan-tujuan itu. Sedapat mungkin pilihlah yang paling cocok.
Kecocokan banyak ditentukan oleh kesesuaian karakteristik tujuan yang akan
dicapai dengan karakteristik media yang akan digunakan.
2. Keefektifan. Dari beberapa
alternatif media yang sudah dipilih, mana yang
dianggap paling efektif untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan.
3.
Peserta didik.
Ada beberapa pertanyaan yang bisa diajukan ketika kita memilih media
pembelajaran berkait dengan peserta didik, seperti: apakah media yang dipilih
sudah sesuai dengan karakteristik peserta didik, baik itu kemampuan/taraf
berpikirnya, pengalamannya, menarik tidaknya media pembelajaran bagi peserta
didik? Digunakan untuk peserta didik
kelas dan jenjang pendidikan yang
mana? Apakah untuk belajar secara individual, kelompok kecil, atau kelompok
besar/kelas? Berapa
jumlah peserta didiknya? Di mana
lokasinya? Bagaimana gaya belajarnya? Untuk kegiatan tatap muka atau jarak jauh?
Pertanyaan-pertanyaan tersebut perlu
dipertimbangkan ketika memilih dan menggunakan media dalam kegiatan
pembelajaran.
4.
Ketersediaan. Apakah media
yang diperlukan itu sudah tersedia? Kalu belum, apakah media itu dapat
diperoleh dengan mudah? Untuk tersedianya media ada beberapa alternatif yang
dapat diambil yaitu membuat sendiri, membuat bersama-sama dengan peserta didik,
meminjam menyewa, membeli dan mungkin bantuan.
5.
Kualitas teknis. Apakah media media yang dipilih itu kualitas baik?
Apakah memenuhi syarat sebagai media pendidikan? Bagaimana keadaan daya tahan
media yang dipilih itu?
6.
Biaya pengadaan. Bila memerlukan biaya untuk pengadaan media, apakah
tersedia biaya untuk itu? Apakah yang dikeluarkan seimbang dengan manfaat dan
hasil penggunaannya? Adakah media lain yang mungkin lebih murah, tetapi
memiliki keefektifan setara?
7.
Fleksibilitas (lentur), dan kenyamanan media. Dalam memilih media harus dipertimbangkan kelenturan
dalam arti dapat digunakan dalam berbagai situasi dan pada saat digunakan tidak
berbahaya.
8.
Kemampuan orang yang menggunakannya. Betapapun tingginya nilai kegunaan media, tidak akan
memberi manfaat yang banyak bagi orang yang tidak mampu menggunakannya.
9.
Alokasi waktu, waktu yang tersedia dalam
proses pembelajaran akan berpengaruh terhadap penggunaan media pembelajaran.
Untuk itu ketika memilih media pembelajaran kita dapat mengajukan beberapa
pertanyaan seperti; apakah dengan waktu yang tersedia cukup untuk pengadaan
media, apakah waktu yang tersedia juga cukup untuk penggunaannya.
C. Langkah-Langkah
Pemilihan Media
Ada
beberapa langkah yang dapat ditempuh dalam pemilihan media pembelajaran.
Pendapat Gagne dan Briggs yang dikutip oleh Mohammad Ali (1984: 73) menyarankan langkah-langkah dalam
memilih media pengajaran yaitu: 1) merumuskan tujuan pembelajaran, 2)
mengklasifikasi tujuan berdasarkan domein atau tipe belajar, 3) memilih
peristiwa-peristiwa pengajaran yang akan berlangsung, 4) Menentukan tipe
perangsang untuk tiap peristiwa, 5) mendaftar media yang dapat digunakan pada
setiap peristiwa dalam pengajaran, 6) Mempertimbangkan (berdasarkan nilai
kegunaan) media yang dipakai. 7) Menentukan media yang terpilih akan digunakan,
8) menulis rasional (penalaran) memilih media tersebut, 9) Menuliskan tata cara
pemakaiannya pada setiap peristiwa, dan 10) Menuliskan script pembicaraan dalam
penggunaan.media. Selaras dengan hal tersebut, Anderson (1976) menyarankan
langkah-langkah yang perlu ditempuh dalam pemilihan media pembelajaran, yaitu:
1.
Langkah
1: Penerangan atau Pembelajaran
Langkah pertama menentukan
apakah penggunaan media untuk keperluan informasi atau pembelajaran. Media
untuk keperluan informasi, penerima informasi tidak ada kewajiban untuk
dievaluasi kemampuan/keterampilannya dalam menerima informasi, sedangkankan
media untuk keperluan pembelajaran penerima pembelajaran harus menunjukkan
kemampuannya sebagai bukti bahwa mereka telah belajar.
2.
Langkah
2: Tentukan Transmisi Pesan
Dalam kegiatan ini kita
sebenarnya dapat menentukan pilihan, apakah dalam proses pembelajaran akan
digunakan ‘alat bantu pengajaran’ atau ‘media pembelajaran’. Alat bantu
pengajaran alat yang didesain, dikembangkan, dan diproduksi untuk memperjelas
tenaga pendidik dalam mengajar. Sedangkan media pembelajaran adalah media yang
memungkinkan terjadinya interaksi antara produk pengembang media dan peserta
didik/pengguna. Atau dengan kata lain peran pendidik sebagai penyampai materi
pembelajaran digantikan oleh media.
3.
Langkah
3: Tentukan Karakteristik Pelajaran
Asumsi kita bahwa kita telah
menyusun disain pembelajaran, dimana kita telah melakukan analisis tentang
mengajar, merumuskan tujuan pembelajaran, telah memilih materi dan metode.
Selanjutnya perlu dianalisis apakah tujuan pembelajaran yang telah ditentukan
itu termasuk dalam ranah kognitif, afektif atau psikomotor. Masing-masing ranah
tujuan tersebut memerlukan media yang berbeda.
4.
Langkah
4: Klasifikasi Media
Media dapat diklasifikasikan
sesuai dengan ciri khusus masing-masing media. Berdasarkan persepsi dria manusia normal media dapat diklasifikasikan menjadi media
audio, media video, dan audio visual. Berdasarkan ciri dan bentuk fisiknya media dapat
dikelompokkan menjadi media proyeksi (diam dan gerak) dan media non proyeksi
(dua dimensi dan tiga dimensi). Sedangkan jika diklasifikasikan berdasarkan
keberadaannya, media dikelompokkan menjadi dua yaitu media yang berada di dalam
ruang kelas dan media-media yang berada di luar ruang kelas. Masing-masing media tersebut memiliki
kelebihan dan kekurangan bila dibandingkan dengan media lainnya.
5.
Langkah 5: Analisis karakteristik masing-masing media.
Media pembelajaran yang banyak macamnya perlu dianalisis
kelebihan dan kekurangannya dalam mencapai tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan. Pertimbangan pula dari aspek ekonomi dan ketersediaannya.
Dari berbagai alternatif kemudian dipilih media yang paling tepat.
D. Fungsi Media
Pembelajaran
Dalam proses
pembelajaran, media memiliki fungsi sebagai pembawa
informasi dari sumber (guru) menuju penerima (siswa). Sedangkan metode adalah prosedur untuk membantu siswa dalam menerima
danmengolah informasi guna mencapai tujuan pembelajaran. Menurut Hamalik yang di kutip Azhar Arsyad (2002:
15) mengemukakan bahwa “Pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar
mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan
motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh
psokologis terhadap siswa".
Media
pembelajaran, menurut Kemp dan Dayton dalam bukunya Azhar Arsyad(2002: 9)
menyatakan bahwa “ Media pembelajaran dapat memnuhi tiga fungsi utama apabila
media itu digunakan untuk perorangan, kelompok, atau kelompok pendengar yang
besar jumlahnya, yaitu:
(1) Memotivasi
minat atau tindakan
(2) Menyampikan
informasi
(3) Memberi instruksi.
Sumber
yang lain menyebutkan bahwa, fungsi media pembelajaran antara lain:
1. Menyampaikan informasi dalam proses belajar
mengajar.
2. Melengkapi dan memperkaya informasi dalam
kegiatan belajar mengajar.
3. Mendorong motivasi belajar.
4. Menambah variasi dalam penyajian materi.
5. Menambah pengertian nyata tentang suatu
pengetahuan.
6. Memungkinkan siswa memilih kegiatan belajar
sesuai dengan kemampuan, bakat dan minatnya.
7. Mudah dicerna dan tahan lama dalam menyerap
pesan-pesan (informasinya sangat membekas dan tidak mudah lupa) (Rohani, 1997:
9).
E. Jenis-jenis Media
Pembelajaran
Media merupakan bahan atau perangkat lunak (software)
berisi pesan atau informasi pendidikan yang biasanya disajikan dengan
menggunakan peralatan. Peralatan atau perangkat keras (hardware)
merupakan sarana untuk dapat menampilkan pesan yang terkandung pada media
tersebut. Dengan masuknya pengaruh ilmu cetak-mencetak, perilaku, komunikasi,
dan perkembangan teknologi elektronik, media mengalami perkembangan dengan
menampilkan berbagai jenis dan karakteristiknya (modul cetak, film, televisi,
film bingkai, slide, radio, komputer, dan sebagainya). Celce-Murcia (dalam van
Els, 1984: 289) membagi media atas dua kelompok, yakni:
(1)
perangkat pengajaran nonteknis (non-technical teaching aids)
(2) perangkat projek
teknis (technical projected aids).
Terdapat enam jenis dasar dari media pembelajaran menurut
Heinich and Molenda (2005) yaitu:
1.
Teks
·
Merupakan
elemen dasar bagi menyampaikan suatu informasi yang
·
Mempunyai
berbagai jenis dan bentuk tulisan yang berupaya memberi daya tarik dalam penyampaian informasi.
2.
Media Audio
·
Membantu
menyampaikan maklumat dengan lebih berkesan
·
Membantu
meningkatkan daya tarikan terhadap sesuatu persembahan. Jenis audio termasuk suara latar, musik, atau rekaman suara dan lainnya.
3.
Media
Visual
Media yang dapat memberikan
rangsangan-rangsangan visual seperti gambar/foto, sketsa, diagram, bagan, grafik, kartun, poster, papan buletin dan lainnya.
4.
Media
Proyeksi Gerak.
Termasuk di dalamnya film gerak, film
gelang, program TV, video kaset (CD, VCD, atau DVD)
5.
Benda-benda
Tiruan / miniatur
Seperti benda-benda tiga dimensi yang
dapat disentuh dan dirabaoleh siswa. Media ini dibuat untuk mengatasi
keterbatasan baik obyek maupun situasi sehingga proses pembelajaran tetap
berjalan dengan baik.
6.
Manusia.
Termasuk di dalamnya guru, siswa, atau
pakar/ahli di bidang/materi tertentu.
BAB
II
MODEL ASSURE UNTUK MEMBANTU PEMBELAJARAN
Semua
Pembelajaran yang efektif memerlukan perencanaan yang cermat. tidak terkecuali
mengajar dengan teknologi pembelajaran dan media. Beberapa
aspek pengajaran dan pembelajaran telah tinggal terus-menerus selama
bertahun-tahun, seperti tahap progresif atau "peristiwa pembelajaran"
yang terjadi (Gagne, 1985). Penelitian telah menunjukkan bahwa pelajaran yang
dirancang dengan baik dimulai dengan gairah minat siswa dan kemudian
melanjutkan untuk menyajikan materi baru, melibatkan siswa dalam praktek dengan
umpan balik, menilai pemahaman mereka, dan memberikan kegiatan tindak lanjut
yang relevan. Model ASSURE menggabungkan semua peristiwa pembelajaran ini
Media
yang digunakan adalah gambar segitiga untuk menemukan rumus luas segitiga
sebelum kita menggunakan media tersebut kita harus meanalisis terlebih dahulu,
supaya kita mampu menggunakan media sebaik mungkin, untuk itu kita gunakan
model ASSURE.
A: Analisis
siswa, Menurut Heinich (1996), siswa dapat
dianalisis menyangkut (1) karakteristik umum siswa, (2) kompetensi khusus
(pengetahuan, keterampilan, dan sikap siswa), (3) gaya belajar siswa.
(1) karakteristik umum peserta
didik,
Menurut Heinich (1996) yang termasuk karakteristik
umum adalah umur, tingkat kemampuan, faktor budaya atau sosial ekonomi.
Biasanya analisis awal dari karakteristik siswa dapat membantu dalam menyeleksi
metode dan media pembelajaran.
Saya
mengajar di MTsS PGAI Padang Panjang Pada KelasVIII, Kelas VII terdiri dari 6
kelas dengan masing-masing kelas terdiri dari 25 siswa,dengan karakteristik
tingkat kemampuan,dan sosial ekonomi jadi tepat digunakan media ini karena
selain mudah dipahami juga mudah didapatkan.
(2) kecakapan dasar spesifik (pengetahuan, keterampilan, dan sikap tentang
topik)
Segitiga
bukanlah materi pelajaran yang baru bagi siswa kelas VII MTsS Padang karena sewaktu di SD mereka juga sudah
mempelajari tentang segitiga. Jadi siswa sudah mengetahui tentang segitiga dan
rumus luasnya tapi belum mengetahui dari mana datangnya rumus luas segitiga
tersebut.
(3)
gaya belajar.
Menurut
Heinich (1996) bahwa varibel gaya belajar dapat dikategorikan sebagai:
1. Pilihan
persepsi dan kekuatan
Hal ini terutama menyangkut kebiasan audio (mendengar),
visual (melihat) dan kinestetik (gerak). Rata-rata siswa di kelas
VII MTsS PGAI Padang ini lebih cenderug
kinestetik (gerak).
2. Kebiasaan
memproses informasi
Hal ini behubungan dengan bagaimana individual
cenderung dalam proses kognitif dari informasi. Model Gregorc “ Mind
Style” mengelompokkan siswa berdasarkan kebiasaan gaya berpikir konkret
versus abstrak dan random versus berurutan. Kebiasaan siswa
memperoleh informasi, rata-rata cenderung berfikir konkrit. Sedangkan
matematika itu bersifat abstrak, sehingga guru harus bisa membawa siswa ke
berfikir konkrit.Pada siswa kelas VII MTsS PGAI PADANG, rata-rata siswa
cenderung berpikir konkret.
3. Faktor
Motivasi
Ini menyangkut keinginan dari siswa, motivasi
internal atau eksternal, motivasi berprestasi, motivasi sosial, kompetitif. Siswa
MTsS PGAI Padang adalah siswa yang umumnya yang tidak lulus di negeri, motivasi
belajar siswa masih rendah ini terlihat pada keseriusan dalam belajar dan
membuat tugas dan PR. Sehingga masih adanya nilai siswa dibawah KKM.
4. Faktor
Psikologi
Hal ini dihubungkan dengan perbedaan gender (jenis
kelamin), kesehatan, kondisi lingkungan yang akan berakibat proses pembelajaran
terjadi secara efektif. Kondisi lingkungan siswa di MTsS PGAI PADANG sudah
tersentuh teknologi, dan para siswa senang melakukan berbagai kegiatan yang
berhubungan dengan kegiatan fisik. Sekolah sudah mempunyai labor computer, LCD
Proyektor dan wifi. Sehingga anak lebih mudah dalam pembelajaran.
S: Tentukan
standar dan tujuan pembelajaran sespesifik mungkin. Mulailah dengan menyusun
kurikulum dan teknologi standar yang diadopsi oleh kabupaten anda, karena ini
didasarkan pada kriteria kinerja siswa
nasional. Tujuan yang dinyatakan
nama peserta didik untuk siapa tujuannya dimaksudkan, tindakan (perilaku) yang
harus didemonstrasikan, kondisi di mana perilaku atau kinerja akan diamati, dan
sejauh mana pengetahuan atau keterampilan baru harus dikuasai.
Pembelajaran
yang dilakukan harus sesuai dengan kurikulum yang ada. Guru harus menentukan
standard dan tujuan pembelajaran yang akan dilakukan. Sebelum guru
membahas tentang segitiga guru harus menyampaikan kepada siswa apa
tujuan dari pembelajaran yang akan diberikan sehingga siswa mengetahui untuk
apa dia mempelajari materi tersebut. Untuk
menentukan tujuan belajar kita perlu menetapkan ABCD, Yakni:
a.
Audience, yakni
sasaran tujuan yang akan ditargetkan pada siswa, guru perlu menentukan dengan
jelas sasaran dari tujuan pembelajaran segitiga tersebut, yaitu apa yang bisa dilakukan oleh siswa setelah pembelajaran.
Perancangan media ini ditujukan bagi siswa MTsS PGAI
PADANG
b.
Behaviour (perilaku),
inti dari tujuan adalah kata kerja yang menjelaskan kemampuan baru yang
didapatkan siswa setelah mengikuti pembelajaran, artinya setelah mengalami
pembelajaran siswa lebih memahami rumus luas segitiga tersebut.
c.
Condition (Kondisi),
yakni suatu kondisi dimana siswa akan bekerja dan belajar, yang kemudian
dinilai oleh guru, misalnya buku, lembar kerja, dll.
Setelah siswa memahami darimana
datangnya rumus luas segitiga tersebut, siswa diminta mengerjakan latihan yang
ada pada buku paket supaya lebih paham lagi tentang materi tersebut.
d.
Degree (tingkat),
yakni tujuan mengindikasikan standar /kriteria penilaian satu pembelajaran. Guru
melakukan penilain untuk melihat apakah siswa sudah mengerti atau memahami
materi tersebut.
S:
Pemilihan Strategi,
Media dan materi. Tugas Anda sekarang
adalah untuk membangun
sebuah jembatan antara dua
titik dengan memilih strategi
yang tepat,
teknologi, dan
media, dan bahan-bahan untuk mencapai tujuan
pembelajaran.
Pada
tahap memilih metode. Ada beberapa metode yang dipilih, kemudian dicampur
berdasarkan tahapan tertentu. Pada tahap awal, guru menjelaskan materi umum
dengan mempresentasikan powerpoint materi segitiga. Setelah itu guru, mendemonstarsikan
cara menentukan rumus luas segitiga (Strategi Demonstrasi), guru mengarahkan
siswa untuk meningkatkan pembelajaran dengan mengarahkan siswa untuk
bekerjasama secara kooperatif untuk mendiskusikan cara menentukan rumus luas
segitiga tersebut. Pada akhirnya, siswa dan guru membuat kesimpulan dan guru
memberikan tes uraian untuk mengetahui perkembangan kemamapuan siswa memahami
konsep. Teknologi yang digunakan laptop, LCD
proyektor ketika guru menggunakan powerpoint untuk menyampaikan materi secara
umum. Media
yang digunakan adalah gambar segitiga. Fungsi atau kegunaan media ini
adalah melatih pemahaman anak agar mampu menemukan sendiri rumus luas segitiga.
Pada pembelajaran di kelas, biasanya
guru mencari rumus luas segitiga didekati dari luas persegi panjang. Hal ini
dilakukan agar konsep baru yang akan dipelajari (konsep luas segitiga) terhubung
dengan konsep yang sudah dikuasai siswa sebelumnya (konsep luas
persegipanjang). Dengan begini pembelajaran menjadi bermakna bagi siswa. Pembelajaran
mencari rumus luas segitiga yang didekati dari luas persegipanjang dapat dilakukan
dengan bantuan alat peraga matematika. Dengan langkah-langkah sbb:
1. Potong kertas menjadi berbentuk segitiga.
|
|
2.
Lipat salah satu titik sudutnya secara tegak lurus
kesalah satu sisinya sehingga titik sudut tersebut jatuh tepat di sisi segitiga dan garis tinggi segitiga terbagi menjadi dua sama panjang. Agar lebih mudah, kita sebut saja titik sudut yang dilipat tersebut sebagai titik puncak dan
sisi yang akan
dikenai
lipatan
sebagai alas
segitiga.
Hasilnya seperti di bawah ini.
|
|
|
|
4. Selesai..!
Lho.. ? Lalu mana rumus luas segitiganya? Baiklah.. Begini penjelasannya.
Proses pelipatannya dapat diilustrasikan sebagai berikut
C
|
A T B
G F
A D T E B
G F
D T E
Luas segitiga ABC dua kali luas persegi panjang DEFG. Hal ini jelas, karena:
Luas segitiga GFC = Luas segitiga GFT,
Luas segitiga ADG = Luas segitiga TDG, dan
Luas segitiga EBF = Luas segitiga ETF.
Jadi
Luas ∆ABC = 2 × DEFG
= 2 × DE × EF
= 2 × 1 AB × 1 CT
2 2
= 1 AB ×CT
2
U:
Memanfaatkan teknologi, media, dan
bahan-bahan
agar dapat membantu
siswa mencapai
tujuan pembelajaran. Untuk
melakukan hal ini,
ikuti "5P" proses: Meninjau teknologi, media, dan
bahan pembelajaran;
Siapkan teknologi, media, dan
bahan pelajaran;
Siapkan lingkungan; Siapkan peserta
didik, dan Memberikan pengalaman
belajar.
1. Preview the
Materials (Meninjau Materi)
Materi pada perancangan ini adalah pada materi-materi
yang terkait dengan kompetensi dasar: Sifat-sifat
bangun datar dan menggunakannya untuk menentukan keliling dan luas dengan
indicator Menentukan Luas segitiga.
2. Prepare
Materials (Menyiapkan Materi)
Selanjutnya guru mata pelajaran
matematika mempersiapkan media dan materi untuk melaksanakan aktivitas
pembelajaran dikelas. Seperti powerpoint yang berisi materi yang akan
disampaikan kepada siswa agar siswa mengetahui langkah-langkah apa saja yang
akan dilakukannya dalam menggunakan media gambar segitiga untuk menemukan rumus
luas segitiga.
3. Prepare the
Environmental (Menyiapkan Lingkungan)
Pembelajaran
dapat dilakukan di ruang kelas. Menyiapkan semua fasilitas-fasilitas yang akan
digunakan dalam pembelajaran untuk memudahkan siswa menggunakan materi dan
media. Seperti menyiapkan computer/ laptop, LCD proyektornya dan gambar
segitiga dan fasilitas lainnya yang dapat mendukung pembelajaran.
4. Prepare the
Learner (Menyiapkan Siswa)
Agar proses belajar mengajar dikelas berjalan dengan
lancar, maka perlu menyiapkan para siswa atau pembelajar yang meliputi:
1. Memberi
salam dan berdo’a
2. Mengingatkan siswa akan kesiapan
untuk memulai mata pelajaran .
3.
Mengabsen siswa diawal pembelajaran
4. Melihat kelengkapan alat-alat yang
dibutuhkan untuk pembelajaran
5.
Memulai pelajaran setelah semua siswa dalam kondisi siap.
6.
Menyampaikan kompetensi dasar, indikator, materi pokok dan
tujuan pembelajaran.
7.
Mempersiapkan sarana dan prasarana untuk melakukan diskusi
kelompok (tempat, peserta, dan waktu).
8.
Memerintahkan siswa menempati kelompok belajar yang telah
ditentukan.
9.
Menyediakan alat-alat, buku-buku yang relevan dengan materi
yang akan dibahas.
10.
Menentukan dan menjelaskan materi kepada siswa dengan
bantuan powerpoint.
11. Menyiapkan media gambar segitiga
5. Prepare the
Learning Experience (Menyiapkan Pengalaman Pembelajaran)
Proses
pembelajaran yang dilakukan berpusat pada siswa, guru harus berperan sebagai
fasilitator, membantu siswa untuk mengeksplorasi materi dan media yang
disediakan, mendiskusikan isi materi, menyiapkan materi seperti fortopolio,
atau mempresentasikan dengan teman sekelas mereka.
Dalam Hal ini siswa melihat tayangan dari power point setelah itu siswa baru
mencobakan cara menemukan rumus luas segitiga sesuai dengan petunjuk yang ada
pada power point tersebut.
R: Memerlukan partisipasi siswa, Agar efektif pembelajaran harus memerlukan keterlibatan mental
yang aktif
peserta didik. Menyediakan
kegiatan yang memungkinkan mereka untuk mempraktekkan pengetahuan
atau keterampilan
baru dan menerima umpan
balik pada
upaya mereka sebelum secara
resmi dinilai.
Dengan menggunakan
media computer dan gambar segitiga siswa bisa menemukan sendiri rumus luas
segitiga guru hanya bersifat sebagai fasilitator siswa yang lebih aktif. Dan
siswa akan mengajukan pertanyaan apabila ada yang meragukan mereka tentang
materi yang sedang mereka pelajari.
E: Evaluasi
berdampak terhadap
belajar siswa. Penilaian
ini tidak hanya menguji sejauh
mana siswa
mencapai tujuan
pembelajaran,
tetapi juga memeriksa seluruh
proses pembelajaran dan dampak
penggunaan
teknologi dan
media. Dimanapun ada
perbedaan antara
tujuan pembelajaran dan hasil
siswa, merevisi rencana pelajaran untuk
mengatasi bidang yang menjadi perhatian.
Pada
tahap evaluasi ini guru memberikan evaluasi berupa tes uraian singkat guna
melihat seberapa besar pemahaman siswa tentang materi yang telah disampaikan.
Selain itu, guru juga memberikan pekerjaan ruman. Dan pada tahap revisi guru
mengumumkan hasil tes siswa dan kemudian melakukan revisi atau perbaikan
terhadap pemahaman yang salah dari siswa tersebut.
Selain hasil belajar
siswa yang dievaluasi apakah sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai, kita juga mengevaluasi strategi, model pembelajaran dan media
pembelajaran yang kita gunakan apakah sesuai dengan materi pelajaran, dan
keadaan siswanya dan apakah dapat meningkatkan minat siswa belajar. Jika ada
yang tidak sesuai maka dilakukan revisi. Sehingga untuk pembelajaran berikutnya
lebih baik lagi. Untuk itu gunakanlah model ASSURE sebelum merancang
pembelajaran karena Model ASSURE menunjukan
beberapa poin penting yang dapat digunakan untuk merencanakan pembelajaran yang
efektif dengan menggunakan teknologi dan media untuk mendukung dan meningkatkan
belajar siswa.
BAB III
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : MTsS PGAI Padang
Mata Pelajaran :
Matematika
Kelas/semester : VII/Satu
Materi Pokok : Bangun Datar Segi Tiga
Alokasi Waktu : 1 pertemuan (2 JP)
I.
Kompetensi
Inti
1
|
:
|
Menghargai
dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
|
2
|
:
|
Menghargai
dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi,
gotongroyong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
|
3
|
:
|
Memahami
pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena
dan kejadian tampak mata.
|
4
|
:
|
Mencoba,
mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai,
memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung,
menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
|
II.
Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
No
|
Kompetensi Dasar
|
Indikator Pencapaian Kompetensi
|
|
1.1 Menghargai
dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
|
1.1.1 Mempertebal keyakinan terhadap kebesaran
Tuhan setelah melihat keteraturan yang ada di alam sekitar.
1.1.2 Bersyukur atas kebesaran Tuhan dengan
adanya keunikan segitiga di alam
semesta.
|
|
2.2 Memiliki rasa ingin tahu, percaya diri, dan
ketertarikan pada matematika serta memiliki rasa percaya pada daya dan
kegunaan matematika, yang terbentuk melalui pengalaman belajar.
|
2.2.1 Memiliki rasa ingin tahu tentang segi tiga
yang disekitar siswa.
2.2.2 Berani memberikan contoh lain tentang
segitiga yang ada di alam sebagai suatu bagian pola yang dipelajari dalam
matematika.
2.2.3 Mencari contoh-contoh lain adanya
segitiga di alam .
|
|
3.5 sifat-sifat
bangun datar dan menggunakannya untuk menentukan keliling dan luas
|
3.5.1 Menuliskan sifat sifat segitiga.
3.5.2 Menentukan Keliling segitiga.
3.5.3 Menentukan Luas segitiga.
3.5.4 Menentukan Sudut sudut dalam
segitiga.
3.5.5 Menentukan pola segitiga pascal.
|
4.
|
4.1 Menggunakan
pola dan generalisasi untuk menyelesaikan masalah.
|
4.1.1
Menggunakan
sifat sifat segitiga untuk menyelesaikan masalah.
4.1.2
Menggunakan
keliling segitiga untuk menyelesaikan masalah.
4.1.3
Menggunakan
Luas segitiga dalam menyelesaikan masalah.
4.1.4
Menggunakan
segitiga dalam menyelesaikan masalah.
|
III.
Tujuan Pembelajaran
Melalui pengamatan, tanya jawab, penugasan individu, berpasangan
dan kelompok, diskusi kelompok, siswa dapat mengembangkan rasa ingin tahu,
tanggung jawab dan menghayati ajaran agama yang dianutnya dalam :
1. Menentukan luas segitiga
2. Menyelesaikan
permasalahan yang berkaitan dengan keliling/luas persegi segitiga
IV.
Materi Pelajaran.
Menentukan
Luas segitiga.
Menentukan
luas segitiga terbagi 2 macam, yaitu :
-
Segitiga siku siku
-
Segitiga sembarang
Untuk
menentukan segitiga siku siku
Terlebih
dahulu menentukan tinggi segitiga tersebut
maka
dapat di gunakan rumus
a x t
Untuk segitiga sembarang, menentukan
luas segitiga adalah sebagai berikut:
Sisi
sisi segitiga yang mempunyai nama a, b dan c tersebut dicari nilai S terlebih
dahulu. Simana nilai S tersebut di peroleh dari
Setelah
di peroleh nilai S maka Luas dari segitiga sembarang dapat di tentukan
dengan
V.
Metode
Pembelajaran
1. Pendekatan Saintifik
2. Pendekatan Kontekstual
3. Pembelajaran Kooperatif
VI. Sumber
Belajar
1.
Sinaga,
Bornok, dkk. 2013. Matematika. SMP/MTs Kelas VII. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Jakarta : Politeknik Negeri Media Kreatif.
VII.
Media Pembelajaran
1. Media
Power point dan gambar segitiga
2. Alat dan
bahan
Komputer, infocus, power point
VIII.
Langkah-langkah
Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan
Pendahuluan (10 menit)
1. Guru menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk
mengikuti proses pembelajaran
2. Memberikan petanyaan menantang
3. Melalui tanya jawab,
peserta didik diingatkan kembali materi tentang persegi panjang dan persegi
yang telah di pelajari.
4. Memperlihatkan slide power point yang berhubungan dengan segitiga.
5. Menyampaikan manfaat materi pelajaran.
6. Menyanmpaikan tujuan pembelajaran
7. Menyampaikan cakupan materi
8. Menyampaikan KI 3 dan KI 4 yang berimplementasi pada KI 1 dan KI 2
9. Menyampaikan rencana kegiatan.
Kegiatan Inti (55 Menit)
1. Mempersilahkan siswa duduk berdekatan dengan teman sebangkunya.
2. Menayangkan slide power point ttg segitiga.
3. Siswa mencobakan cara menemukan rumus luas segitiga yang ditayangkan di
slide power point ttg segitiga tadi. Dengan langkah-langkah:
a.
Gambarlah sebuah segitiga
sebarang dengan ukuran alas dan tinggi sebarang pada kertas petak !
b.
Potong menurut
sisi-sisinya !
c.
Tentukan mana sisi alas
dan tinggi segitiga !
d.
Potong menurut garis ½
tinggi bangun apa saja yang terbentuk ?
e.
Pada bangun segitiga
potonglah menurut garis tinggi ! Bangun apa saja yang terbentuk ?
f.
Bentuklah
potongan-potongan tsb menjadi persegipanjang !
g.
Ternyata luas
segitiga, = luas ….
h.
l persegipanjang = ½ t
segitiga
p persegipanjang = a segitiga
4.
Meminta beberapa orang siswa untuk mempresentasikan
ke depan
5. Memberikan latihan
Kegiatan
Penutup (15 menit)
1. Bersama sama siswa memberikan refleksi dan membuat rangkuman.
2. Memberikan kuis.
3. Memberikan umpan balik berupa tugas rumah dan berupa materi yang akan di
pelajari berikutnya.
4. Menutup pelajaran
a.
Penilaian
1.
Sikap
spiritual
a.
Teknik
Penilaian: Observasi
b.
Bentuk
Instrumen: Lembar observasi
c.
Kisi-kisi:
No.
|
Sikap/nilai
|
Butir
Instrumen
|
|
Mengerjakan ibadah
|
1-4
|
|
Bersyukur atas kebesaran Tuhan
|
2-3
|
Instrumen: lihat Lampiran 1
2.
Sikap
sosial
a.
Teknik
Penilaian : Tes
b.
Bentuk
Instrumen: Angket
c.
Kisi-kisi:
No.
|
Sikap/nilai
|
Butir
Instrumen
|
|
Jujur
|
1
|
|
Disiplin
|
2-3
|
|
Toleransi
|
4-5
|
|
Gotong royong
|
6
|
|
Percaya diri
|
7
|
Instrumen:
lihat Lampiran 2
3.
Pengetahuan
a.
Teknik
Penilaian: Tes
b.
Bentuk
Instrumen: Uraian
c.
Kisi-kisi:
No.
|
Indikator
|
Butir
Instrumen
|
1.
|
Menyebutkan jenis jenis segitiga
berdasarkan sisi dan sudut
|
1
|
2.
|
Menentukan rumus Luas segitiga
|
2
|
3.
|
Menentukan Luas segitiga
|
3
|
Instrumen: lihat Lampiran 3
4.
Keterampilan
a.
Teknik
Penilaian: Observasi
b.
Bentuk
Instrumen: Lembar Observasi
c.
Kisi-kisi:
No.
|
Indikator
|
Butir
Instrumen
|
1.
|
Memberi
nama segitiga
|
1
|
2.
|
Membuat
garis tinggi pada setiap segitiga dan menentukan luasnya
|
3
|
3.
|
Mempresentasikan
dengan baik
|
4
|
Mengetahui Padang , Juni 2016
Kepala MTsN Padang Panjang Guru Mata
Pelajaran
WENDRA EFENDI, S.PdI ELYUNITA,
S.Pd
NIP. -
NIP. 19790326 2005 01 2 006
Instrumen
Sikap Sosial
Kelas
: .....................
No
Absen
|
Hal yang dinilai
|
Kriteria
|
Keterangan
|
|||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
Jumlah
|
|||
1
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
4
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
5
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
6
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
7
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
8
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
9
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
10
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
11
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
12
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
13
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
14
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
15
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
16
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
17
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
18
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
19
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
20
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
21
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
22
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
23
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
24
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
No
|
Aspek yang diukur
|
1
|
Tidak mencontek saat melaksanan kuis
|
2
|
Patuh terhadap tata tertib
|
3
|
Menyelesaikan tugas tepat waktu
|
4
|
Tidak memaksakan pendapat atau keyakinan kepada orang lain
|
5
|
Dapat menerima kekurangan teman
|
6
|
Terlibar aktiv dalam kerja kelompok
|
7
|
Berani berpendapat, bertanya dan menjawab pertanyaan.
|
Keterangan Nilai
Selalu =
4
Sering
= 3
Jarang
= 2
Tidak
Pernah = 1
|
Kriteria
A = Total Skor 12-16
B = Total Skor 8-12
C = Total Skor 4-8
D = Total Skor 4
|
Instrumen Pengetahuan
Soal.
1. Sebut kan jenis jenis
segitiga berdasarkan sisi dan sudut nya
2. Gambar garis tinggi pada
segitiga
3.
Terntuka luas sebuah segitiga jika
di tentukan tingginya 12 cm dan alas segitiga tersebut 8 cm.
Rubrik Penilaian
Soal
|
Kunci
Jawaban
|
Nilai
|
Sebutkan jenis jenis segitiga berdasarkan sisi dan susut
|
Berdasarkan sudut
|
|
Segitiga siku-siku
|
1
|
|
Segitiga tumpul
|
1
|
|
Segitiga lancip
|
1
|
|
Berdasarkan Sisi
|
|
|
Segitiga sama sisi
|
1
|
|
Segitiga sama kaki
|
1
|
|
Segitiga sembarang
|
1
|
|
Menggambar garis tinggi
|
|
4
|
Tentuka luas sebuah segitiga jika di tentukan tingginya 12 cm dan alas
segitiga tersebut 8 cm.
|
Diketahui
t = 12 cm , a = 8 cm
|
2
|
Ditanya : L .....?
|
1
|
|
Jawab : L = (a x t ) : 2
|
2
|
|
L = ( 12 x 8 ) : 2
|
2
|
|
L = 96 : 2
|
1
|
|
L = 48 cm2
|
1
|
|
Jadi Luas segitiga tersebut 48 cm2
|
1
|
|
Jumlah
|
20
|
Nilai
=
Instrumen Untuk Keterampilan
Kelas : ......................
No
Absen
|
Hal yang dinilai
|
Kriteria
|
Keterangan
|
||||
1
|
2
|
3
|
4
|
Jumlah
|
|
|
|
1
|
|
|
|
|
|
|
|
2
|
|
|
|
|
|
|
|
3
|
|
|
|
|
|
|
|
4
|
|
|
|
|
|
|
|
5
|
|
|
|
|
|
|
|
6
|
|
|
|
|
|
|
|
7
|
|
|
|
|
|
|
|
8
|
|
|
|
|
|
|
|
9
|
|
|
|
|
|
|
|
10
|
|
|
|
|
|
|
|
11
|
|
|
|
|
|
|
|
12
|
|
|
|
|
|
|
|
13
|
|
|
|
|
|
|
|
14
|
|
|
|
|
|
|
|
15
|
|
|
|
|
|
|
|
16
|
|
|
|
|
|
|
|
17
|
|
|
|
|
|
|
|
18
|
|
|
|
|
|
|
|
19
|
|
|
|
|
|
|
|
20
|
|
|
|
|
|
|
|
21
|
|
|
|
|
|
|
|
22
|
|
|
|
|
|
|
|
23
|
|
|
|
|
|
|
|
24
|
|
|
|
|
|
|
|
25
|
|
|
|
|
|
|
|
26
|
|
|
|
|
|
|
|
27
|
|
|
|
|
|
|
|
28
|
|
|
|
|
|
|
|
29
|
|
|
|
|
|
|
|
30
|
|
|
|
|
|
|
|
31
|
|
|
|
|
|
|
|
32
|
|
|
|
|
|
|
|
No
|
Aspek yang diukur
|
1
|
Memberi
nama segitiga
|
2
|
Mengukur
sisi segitiga dan menentukan keliling nya
|
3
|
Membuat
garis tinggi pada setiap segitiga dan menentukan luasnya
|
4
|
Mempresentasikan
dengan baik
|
Keterangan Nilai
Selalu =
4
Sering
= 3
Jarang
= 2
Tidak
Pernah = 1
|
Kriteria
A = Total Skor 12-16
B = Total Skor 8-12
C = Total Skor 4-8
D = Total Skor 4
|
TUGAS
KELOMPOK
1.
Buat lah nama pada segitiga segitiga
yang telah tersedia sesuai dengan jenis jenis segitiga. Segitiga no 1 adalah
segitiga dengan jenis berdasarkan sudut, dan segitiga no 2 adalah segitiga
dengan jenis berdasarkan sisi.
2.
Tuliskan jenis2 segitiga tersebut
dalan kertas yang di sediakan serta buatkan sifat sifat yang ada pada segitiga
tersebut.
3.
Buatlah garis tinggi pada masing
masing segitiga
4.
Tentukan keliling masing2 segitiga
dengan terlebih dahulu mengukur panjang sisi-sisinya, tulis di segitiga
tersebut
5.
Tentukan luas segitiga dengan
mengukur tingginya dan menggunakan untuk menentukan luasnya.
6. Cara untuk mendapatkan luas segitiga tersebut buatkan dalam
kertas yang tersedia.
Nama :
............................................
Kelas
: ..........
1.
Tuliskan
jenis jenis segitiga berdasarkan sisi dan sudut nya.
a.
.................................................
- ...............................................
- ...............................................
- ...............................................
b.
..................................................
- ..............................................
- ..............................................
- ..............................................
2.
Gambar garis tinggi pada segitiga
B A
C
3.
Terntuka luas sebuah segitiga jika
di tentukan tingginya 12 cm dan alas segitiga tersebut 8 cm.
Nama :
............................................
Kelas
: ..........
4.
Tuliskan
jenis jenis segitiga berdasarkan sisi dan sudut nya.
b.
.................................................
- ...............................................
- ...............................................
- ...............................................
b.
..................................................
- ..............................................
- ..............................................
- ..............................................
5.
Gambar garis tinggi pada segitiga
B A
C
6.
Terntuka luas sebuah segitiga jika
di tentukan tingginya 12 cm dan alas segitiga tersebut 8 cm.
BAB IV
Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan
Media pembelajaran merupakan bagian
penting dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah. Melalui media pembelajaran
guru akan lebih mudah dalam menyampaikan materi dan siswa akan lebih terbantu
dan mudah belajar. Media pembelajaran adalah perantara yang membawa pesan atau
informasi antara sumber dan penerima. Karena itu sebelum kita menggunakan suatu
media sebaiknya kita lakukan analisis terlebih dahulu supaya media yang kita
gunakan itu tepat sasarannya. Hal ini dengan menggunakan Model ASSURE.
Tujuan dari Model ASSURE ini
adalah agar dapat sebagai pedoman dan masukan untuk perbaikan strategi dan
penggunaan teknologi dan media yang tepat di dalam ruangan kelas. Serta
pendekatan-pendekatan yang kita gunakan dalam pembelajaran agar tujuan dari
pendidikan itu tercapai. Model ASSURE menunjukan beberapa poin penting yang
dapat digunakan untuk merencankan pembelajaran yang efektif dengan menggunakan
teknologi dan media untuk mendukung dan meningkatkan belajar siswa. Model ini
menggabungkan bagian yang paling penting dari perencanaan
Saran
Dalam pembelajaran guru hendaknya
mampu menggunakan alat peraga atau media pembelajaran agar siswa lebih
termotivasi dalam belajar. Media yang digunakan hendaklah sesuai dengan
kemampuan guru dan fasilitas yang ada di tempat tersebut. Perancangan media tersebut hendaklah
menggunakan pendekatan ASSURE agar terencana secara sistematis.
DAFTAR PUSTAKA
Achsin,
A.1986. Media Pendidikan dalam kegiatan Belajar-Mengajar. Ujung
pandang: Penerbit IKIP Ujung Pandang.
Anderson,
R.H. 1983. Pemilihan dan Pengembangan Media Untuk Pembelaran.
Jakarta: Universitas Terbuka dan Pusat Antar Universitas di Universitas terbuka
Arsyad Azhar. 1996. Media Pembelajaran. Jakarta: PT
Grafindo Persada.
Hamalik,
Oemar. 1994. Media Pendidikan. ( Cetakan ke-7 ). Bandung: Pt
Citra Aditya Bakti.
Latuheru,
J.D. 1993. Media Pembelajaran dalam Proses Belajar Mengajar Kini.
Ujung Pandang: IKIP Ujung Pandang.
Sadiman
dkk. 1986. Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan
Pemanfaatannya. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Smaldino,
Sharon E, Lowther, Deborah L., Russell, James D. 2008. Instructional Technology and Media for Learning. Boston: Pearson
Smaldino,
Sharon E, Lowther, Deborah L., Russell, James D. 2012. Instructional Technology and Media for Learning. Boston: Pearson
Sudjana, N dan Rivai A. 1990. Media
Pengajaran. Bandung: C.V Sinar Baru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar