Rabu, 08 Juni 2016



BAB I
PENGGUNAAN MEDIA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR

A.  Pengertian Media Pembelajaran
Istilah media berasal dari bahasa Latin yang merupakan bentuk jamak dari "medium" yang secara harafiah berarti perantara atau pengantar. Makna umumnya adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan informasi dari sumber informasi kepada penerima informasi. Istilah media ini sangat populer dalam bidang komunikasi. Proses belajar mengajar pada dasamya juga merupakan proses komunikasi, sehingga media yang digunakan dalam pembelajaran disebut media pembelajaran.
Banyak ahli yang memberikan batasan tentang media pembelajaran. AECT misalnya, mengatakan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan. Gagne mengartikan media sebagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang mereka untuk belajar. Senada dengan itu, Briggs mengartikan media sebagai alat untuk memberikan perangsang bagi siswa agar terjadi proses belajar. Bagaimana hubungan media pembelajaran dengan media pendidikan ?
Media pendidikan , tentu saja media yang digunakan dalam proses dan untuk mencapai tujuan pendidikan. Pada hakekatnya media pendidikan juga merupakan media komunikasi, karena proses pendidikan juga merupakan proses komunikasi. Apabila kita bandingkan dengan media pembelajaran, maka media pendidikan sifatnya lebih umum, sebagaimana pengertian pendidikan itu sendiri. Sedangkan media pembelajaran sifatnya lebih mengkhusus, maksudnya media pendidikan yang secara khusus digunakan untuk mencapai tujuan belajar tertentu yang telah dirumuskan secara khusus. Tidak semua media pendidiikan adalah media pembelajaran, tetapi setiap media pembelajaran pasti termasuk media pendidikan.
Apa pula bedanya dengan alat peraga, alat bantu guru (teach­ing aids), alat bantu audio visual (AVA), atau alat bantu belajar yang selama ini sering juga kita dengar? Pada dasamya, semua istilah itu dapat kita masukkan dalam konsep media, karena konsep media merupakan perkembangan lebih lanjut dari konsep‑konsep tersebut.
Alat peraga adalah alat (benda) yang digunakan untuk memperagakan fakta, konsep, prinsip atau prosedur tertentu agar tampak lebih nyata/ konkrit. Alat bantu adalah alat (benda) yang digunakan oleh guru untuk mempermudah tugas dalam mengajar. Audio‑Visual Aids (AVA) mempunyai pengertian dan tujuan yang sama hanya saja penekanannya pada peralatan audio dan visual. Sedangkan alat bantu belajarpenekanannya pada fihak yang belajar (pembelajar). Semua istilah tersebut, dapat kita rangkum dalam satu istilah umum yaitu media pembelajaran.
     Satu konsep lain yang sangat berkaitan dengan media pembelajaran adalah istilah sumber belajar. Bagaimana kaitan antara media belajar dengan sumber belajar? Sebagaimana telah dibahas di muka, sumber belajar memiliki cakupan yang lebih luas daripada media belajar. Sumber belajar bisa berupa pesan, orang, bahan, alat, teknik clan latar/lingkungan. Apa yang dinamakan me­dia sebenarnya adalah bahan dan alat belajar tersebut. Bahan sering disebut perangkat lunak software, sedangkan alat juga disebut sebagi perangkat keras hardware. Transparansi, program kaset audio dan program video adalah beberapa contoh bahan belajar. Bahan belajar tersebut hanya bisa disajikan jika ada alat, misalnya berupa OHP, Radio kaset clan Video player. Jadi salah satu atau kombinasi perangkat lunak (bahan) dan perangkat keras (alat) bersama‑sama dinamakan media. Dengan demikian, jelaslah bahwa media pembelajaran merupakan bagian dari sumber belajar.
     Dengan demikian, kalau saat ini kita mendengar kata media, hendaklah kata tersebut diartikan dalarn pengertiannya yang terakhir, yaitu meliputi alat bantu guru dalam mengajar serta sarana pembawa pesan dari sumber belajar ke penerima pesan belajar ( siswa ). Sebagai penyaji dan penyalur pesan, media belajar dalam hal‑hal tertentu, bisa mewakili guru menyajikan informasi belajar kepada siswa.
B.  Penggunaan dan Pemilihan Media
     Media pembelajaran yang  beraneka ragam jenisnya  tentunya  tidak akan digunakan seluruhnya secara serentak dalam kegiatan pembelajaran, namun hanya beberapa saja. Untuk itu perlu di lakukan pemilihan media tersebut. Agar pemilihan media pembelajaran tersebut tepat, maka perlu dipertimbangkan faktor/kriteria-kriteria dan langkah-langkah pemilihan media. Kriteria yang perlu dipertimbangkan guru atau tenaga pendidik dalam  memilih media pembelajaran menurut Nana Sudjana (1990: 4-5) yakni 1) ketepatan media dengan tujuan pengajaran; 2) dukungan terhadap isi bahan pelajaran; 3) kemudahan memperoleh media; 4) keterrampilan guru dalam menggunakannya; 5) tersedia waktu untuk menggunakannya; dan 6) sesuai dengan taraf berfikir anak. Sepadan dengan hal itu I Nyoman Sudana Degeng (1993; 26-27) menyatakan bahwa ada sejumlah faktor yang perlu dipertimbangkan guru/pendidik dalam memilih media pembelajaran, yaitu: 1) tujuan instruksional; 2) keefektifan; 3) siswa; 4) ketersediaan; 5) biaya pengadaan; 6) kualitas teknis. Selanjutnya menurut Basuki Wibawa dan Farida Mukti (1992/1993: 67-68) kriteria yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan media yaitu: 1) tujuan; 2) karakteristik siswa; 3) alokasi waktu; 4) ketersediaan; 5) efektivitas; 6) kompatibilitas; dan 7) biaya.
     Berkaitan dengan pemilihan media ini, Azhar Arsyad (1997: 76-77) menyatakan bahwa kriteria memilih media yaitu: 1) sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai; 2) tepat untuk mendukung isi pelajaran; 3) praktis, luwes, dan tahan; 4) guru terampil menggunakannya; 5) pengelompokan sasaran; dan 6) mutu teknis. Selanjutnya Brown, Lewis, dan Harcleroad (1983: 76-77) menyatakan bahwa dalam memilih media perlu mempertimbangkan kriteria sebagai berikut: 1) content; 2) purposes; 3) appropriatness; 4) cost; 5) technical quality; 6) circumstances of uses; 7) learner verification, and 8) validation.
     Dari beberapa pendapat di atas, dapat ditegaskan bahwa pada prinsipnya pendapat-pendapat tersebut memiliki kesamaan dan saling melengkapi. Selanjutnya menurut hemat penulis yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan media yaitu tujuan pembelajaran, keefektifan, peserta didik, ketersediaan, kualitas teknis, biaya, fleksibilitas, dan kemampuan orang yang menggunakannya serta alokasi waktu yang tersedia. Untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang hal ini akan  diuraikan sebagai berikut:
1.      Tujuan pembelajaran. Media hendaknya dipilih yang dapat menunjang pencapaian tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan sebelumnya, mungkin ada  sejumlah alternatif yang dianggap cocok untuk tujuan-tujuan itu. Sedapat mungkin pilihlah yang paling cocok. Kecocokan banyak ditentukan oleh kesesuaian karakteristik tujuan yang akan dicapai dengan karakteristik media yang akan digunakan.
2.      Keefektifan. Dari beberapa alternatif media yang sudah dipilih, mana yang  dianggap paling efektif untuk mencapai  tujuan yang telah ditetapkan. 
3.      Peserta didik. Ada beberapa pertanyaan yang bisa diajukan ketika kita memilih media pembelajaran berkait dengan peserta didik, seperti: apakah media yang dipilih sudah sesuai dengan karakteristik peserta didik, baik itu kemampuan/taraf berpikirnya, pengalamannya, menarik tidaknya media pembelajaran bagi peserta didik? Digunakan untuk peserta didik  kelas dan jenjang  pendidikan yang mana? Apakah untuk belajar secara individual, kelompok kecil, atau kelompok besar/kelas? Berapa jumlah  peserta didiknya? Di mana lokasinya? Bagaimana gaya belajarnya? Untuk kegiatan tatap muka atau jarak jauh? Pertanyaan-pertanyaan tersebut  perlu dipertimbangkan ketika memilih dan menggunakan media dalam kegiatan pembelajaran.
4.      Ketersediaan. Apakah  media yang diperlukan itu sudah tersedia? Kalu belum, apakah media itu dapat diperoleh dengan mudah? Untuk tersedianya media ada beberapa alternatif yang dapat diambil yaitu membuat sendiri, membuat bersama-sama dengan peserta didik, meminjam menyewa, membeli dan mungkin bantuan.
5.      Kualitas teknis. Apakah media media yang dipilih itu kualitas baik? Apakah memenuhi syarat sebagai media pendidikan? Bagaimana keadaan daya tahan media yang dipilih itu?
6.      Biaya pengadaan. Bila memerlukan biaya untuk pengadaan media, apakah tersedia biaya untuk itu? Apakah yang dikeluarkan seimbang dengan manfaat dan hasil penggunaannya? Adakah media lain yang mungkin lebih murah, tetapi memiliki keefektifan setara?
7.      Fleksibilitas (lentur), dan kenyamanan media. Dalam memilih media harus dipertimbangkan kelenturan dalam arti dapat digunakan dalam berbagai situasi dan pada saat digunakan tidak berbahaya.
8.      Kemampuan orang yang menggunakannya. Betapapun tingginya nilai kegunaan media, tidak akan memberi manfaat yang banyak bagi orang yang tidak mampu menggunakannya.
9.      Alokasi waktu, waktu yang tersedia dalam proses pembelajaran akan berpengaruh terhadap penggunaan media pembelajaran. Untuk itu ketika memilih media pembelajaran kita dapat mengajukan beberapa pertanyaan seperti; apakah dengan waktu yang tersedia cukup untuk pengadaan media, apakah waktu yang tersedia juga cukup untuk penggunaannya.

C.  Langkah-Langkah Pemilihan Media
Ada beberapa langkah yang dapat ditempuh dalam pemilihan media pembelajaran. Pendapat Gagne dan Briggs yang dikutip oleh Mohammad Ali  (1984: 73) menyarankan langkah-langkah dalam memilih media pengajaran yaitu: 1) merumuskan tujuan pembelajaran, 2) mengklasifikasi tujuan berdasarkan domein atau tipe belajar, 3) memilih peristiwa-peristiwa pengajaran yang akan berlangsung, 4) Menentukan tipe perangsang untuk tiap peristiwa, 5) mendaftar media yang dapat digunakan pada setiap peristiwa dalam pengajaran, 6) Mempertimbangkan (berdasarkan nilai kegunaan) media yang dipakai. 7) Menentukan media yang terpilih akan digunakan, 8) menulis rasional (penalaran) memilih media tersebut, 9) Menuliskan tata cara pemakaiannya pada setiap peristiwa, dan 10) Menuliskan script pembicaraan dalam penggunaan.media. Selaras dengan hal tersebut, Anderson (1976) menyarankan langkah-langkah yang perlu ditempuh dalam pemilihan media pembelajaran, yaitu:
1.      Langkah 1: Penerangan atau Pembelajaran
Langkah pertama menentukan apakah penggunaan media untuk keperluan informasi atau pembelajaran. Media untuk keperluan informasi, penerima informasi tidak ada kewajiban untuk dievaluasi kemampuan/keterampilannya dalam menerima informasi, sedangkankan media untuk keperluan pembelajaran penerima pembelajaran harus menunjukkan kemampuannya sebagai bukti bahwa mereka telah belajar.
2.      Langkah 2: Tentukan Transmisi Pesan
Dalam kegiatan ini kita sebenarnya dapat menentukan pilihan, apakah dalam proses pembelajaran akan digunakan ‘alat bantu pengajaran’ atau ‘media pembelajaran’. Alat bantu pengajaran alat yang didesain, dikembangkan, dan diproduksi untuk memperjelas tenaga pendidik dalam mengajar. Sedangkan media pembelajaran adalah media yang memungkinkan terjadinya interaksi antara produk pengembang media dan peserta didik/pengguna. Atau dengan kata lain peran pendidik sebagai penyampai materi pembelajaran digantikan oleh media.
3.      Langkah 3: Tentukan Karakteristik Pelajaran
Asumsi kita bahwa kita telah menyusun disain pembelajaran, dimana kita telah melakukan analisis tentang mengajar, merumuskan tujuan pembelajaran, telah memilih materi dan metode. Selanjutnya perlu dianalisis apakah tujuan pembelajaran yang telah ditentukan itu termasuk dalam ranah kognitif, afektif atau psikomotor. Masing-masing ranah tujuan tersebut memerlukan media yang berbeda.
4.      Langkah 4: Klasifikasi Media
Media dapat diklasifikasikan sesuai dengan ciri khusus masing-masing media. Berdasarkan  persepsi dria manusia normal  media dapat diklasifikasikan menjadi media audio, media video, dan audio visual.   Berdasarkan ciri dan bentuk fisiknya media dapat dikelompokkan menjadi media proyeksi (diam dan gerak) dan media non proyeksi (dua dimensi dan tiga dimensi). Sedangkan jika diklasifikasikan berdasarkan keberadaannya, media dikelompokkan menjadi dua yaitu media yang berada di dalam ruang kelas dan media-media yang berada di luar ruang kelas.  Masing-masing media tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan bila dibandingkan dengan media lainnya.
5.      Langkah 5: Analisis karakteristik masing-masing media.
Media pembelajaran yang banyak macamnya perlu dianalisis kelebihan dan kekurangannya dalam mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.  Pertimbangan  pula dari aspek ekonomi dan ketersediaannya. Dari berbagai alternatif kemudian dipilih media yang paling tepat.
D.  Fungsi Media Pembelajaran
Dalam proses pembelajaran, media memiliki fungsi sebagai pembawa informasi dari sumber (guru) menuju penerima (siswa). Sedangkan metode adalah prosedur untuk membantu siswa dalam menerima danmengolah informasi guna mencapai tujuan pembelajaran. Menurut Hamalik yang di kutip Azhar Arsyad (2002: 15) mengemukakan bahwa “Pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psokologis terhadap siswa".
Media pembelajaran, menurut Kemp dan Dayton dalam bukunya Azhar Arsyad(2002: 9) menyatakan bahwa “ Media pembelajaran dapat memnuhi tiga fungsi utama apabila media itu digunakan untuk perorangan, kelompok, atau kelompok pendengar yang besar jumlahnya, yaitu:
(1) Memotivasi minat atau tindakan
(2) Menyampikan informasi
Oval: METODE



DEM
(3) Memberi instruksi.







Oval: GURU
 






Sumber yang lain menyebutkan bahwa, fungsi media pembelajaran antara lain:
1. Menyampaikan informasi dalam proses belajar mengajar.
2. Melengkapi dan memperkaya informasi dalam kegiatan belajar mengajar.
3. Mendorong motivasi belajar.
4. Menambah variasi dalam penyajian materi.
5. Menambah pengertian nyata tentang suatu pengetahuan.
6. Memungkinkan siswa memilih kegiatan belajar sesuai dengan kemampuan, bakat dan minatnya.
7. Mudah dicerna dan tahan lama dalam menyerap pesan-pesan (informasinya sangat membekas dan tidak mudah lupa) (Rohani, 1997: 9).

E.  Jenis-jenis Media Pembelajaran
Media merupakan bahan atau perangkat lunak (software) berisi pesan atau informasi pendidikan yang biasanya disajikan dengan menggunakan peralatan. Peralatan atau perangkat keras (hardware) merupakan sarana untuk dapat menampilkan pesan yang terkandung pada media tersebut. Dengan masuknya pengaruh ilmu cetak-mencetak, perilaku, komunikasi, dan perkembangan teknologi elektronik, media mengalami perkembangan dengan menampilkan berbagai jenis dan karakteristiknya (modul cetak, film, televisi, film bingkai, slide, radio, komputer, dan sebagainya). Celce-Murcia (dalam van Els, 1984: 289) membagi media atas dua kelompok, yakni:
(1) perangkat pengajaran nonteknis (non-technical teaching aids)
(2) perangkat projek teknis (technical projected aids).
Terdapat enam jenis dasar dari media pembelajaran menurut Heinich and Molenda (2005) yaitu:
1.      Teks
·         Merupakan elemen dasar bagi menyampaikan suatu informasi yang
·         Mempunyai berbagai jenis dan bentuk tulisan yang berupaya memberi daya tarik dalam penyampaian informasi.
2.      Media Audio
·         Membantu menyampaikan maklumat dengan lebih berkesan
·         Membantu meningkatkan daya tarikan terhadap sesuatu persembahan. Jenis audio termasuk suara latar, musik, atau rekaman suara dan lainnya.
3.      Media Visual
Media yang dapat memberikan rangsangan-rangsangan visual seperti gambar/foto, sketsa, diagram, bagan, grafik, kartun, poster, papan buletin dan lainnya.
4.      Media Proyeksi Gerak.
Termasuk di dalamnya film gerak, film gelang, program TV, video kaset (CD,   VCD, atau DVD)
5.      Benda-benda Tiruan / miniatur
Seperti benda-benda tiga dimensi yang dapat disentuh dan dirabaoleh siswa. Media ini dibuat untuk mengatasi keterbatasan baik obyek maupun situasi sehingga proses pembelajaran tetap berjalan dengan baik.
6.      Manusia.
Termasuk di dalamnya guru, siswa, atau pakar/ahli di bidang/materi tertentu.




BAB II
MODEL ASSURE UNTUK MEMBANTU PEMBELAJARAN

Semua Pembelajaran yang efektif memerlukan perencanaan yang cermat. tidak terkecuali mengajar dengan teknologi pembelajaran dan media. Beberapa aspek pengajaran dan pembelajaran telah tinggal terus-menerus selama bertahun-tahun, seperti tahap progresif atau "peristiwa pembelajaran" yang terjadi (Gagne, 1985). Penelitian telah menunjukkan bahwa pelajaran yang dirancang dengan baik dimulai dengan gairah minat siswa dan kemudian melanjutkan untuk menyajikan materi baru, melibatkan siswa dalam praktek dengan umpan balik, menilai pemahaman mereka, dan memberikan kegiatan tindak lanjut yang relevan. Model ASSURE menggabungkan semua peristiwa pembelajaran ini
            Media yang digunakan adalah gambar segitiga untuk menemukan rumus luas segitiga sebelum kita menggunakan media tersebut kita harus meanalisis terlebih dahulu, supaya kita mampu menggunakan media sebaik mungkin, untuk itu kita gunakan model ASSURE.
A:             Analisis siswa, Menurut Heinich (1996), siswa dapat dianalisis menyangkut (1) karakteristik umum siswa, (2) kompetensi khusus (pengetahuan, keterampilan, dan sikap siswa), (3) gaya belajar siswa.
(1)   karakteristik umum peserta didik,
Menurut Heinich (1996) yang termasuk karakteristik umum adalah umur, tingkat kemampuan, faktor budaya atau sosial ekonomi. Biasanya analisis awal dari karakteristik siswa dapat membantu dalam menyeleksi metode dan media pembelajaran.
Saya mengajar di MTsS PGAI Padang Panjang Pada KelasVIII, Kelas VII terdiri dari 6 kelas dengan masing-masing kelas terdiri dari 25 siswa,dengan karakteristik tingkat kemampuan,dan sosial ekonomi jadi tepat digunakan media ini karena selain mudah dipahami juga mudah didapatkan.
(2)   kecakapan dasar spesifik (pengetahuan, keterampilan, dan sikap tentang topik)
Segitiga bukanlah materi pelajaran yang baru bagi siswa kelas VII MTsS Padang  karena sewaktu di SD mereka juga sudah mempelajari tentang segitiga. Jadi siswa sudah mengetahui tentang segitiga dan rumus luasnya tapi belum mengetahui dari mana datangnya rumus luas segitiga tersebut.
(3) gaya belajar.
   Menurut Heinich (1996) bahwa varibel gaya belajar dapat dikategorikan sebagai:
1.      Pilihan persepsi dan kekuatan
Hal ini terutama menyangkut kebiasan audio (mendengar), visual (melihat) dan kinestetik (gerak). Rata-rata siswa di kelas VII MTsS PGAI Padang  ini lebih cenderug kinestetik (gerak).
2.      Kebiasaan memproses informasi
Hal ini behubungan dengan bagaimana individual cenderung dalam proses kognitif  dari informasi. Model Gregorc “ Mind Style” mengelompokkan siswa berdasarkan kebiasaan gaya berpikir konkret versus abstrak dan random versus berurutan. Kebiasaan siswa memperoleh informasi, rata-rata cenderung berfikir konkrit. Sedangkan matematika itu bersifat abstrak, sehingga guru harus bisa membawa siswa ke berfikir konkrit.Pada siswa kelas VII MTsS PGAI PADANG, rata-rata siswa cenderung berpikir konkret.
3.      Faktor Motivasi
Ini menyangkut  keinginan dari siswa, motivasi internal atau eksternal, motivasi berprestasi, motivasi sosial, kompetitif. Siswa MTsS PGAI Padang adalah siswa yang umumnya yang tidak lulus di negeri, motivasi belajar siswa masih rendah ini terlihat pada keseriusan dalam belajar dan membuat tugas dan PR. Sehingga masih adanya nilai siswa dibawah KKM.
4.      Faktor Psikologi
Hal ini dihubungkan dengan perbedaan gender (jenis kelamin), kesehatan, kondisi lingkungan yang akan berakibat proses pembelajaran terjadi secara efektif. Kondisi lingkungan siswa di MTsS PGAI PADANG sudah tersentuh teknologi, dan para siswa senang melakukan berbagai kegiatan yang berhubungan dengan kegiatan fisik. Sekolah sudah mempunyai labor computer, LCD Proyektor dan wifi. Sehingga anak lebih mudah dalam pembelajaran.
S: Tentukan standar dan tujuan pembelajaran sespesifik mungkin. Mulailah dengan menyusun kurikulum dan teknologi standar yang diadopsi oleh kabupaten anda, karena ini didasarkan pada kriteria kinerja siswa  nasional. Tujuan  yang dinyatakan nama peserta didik untuk siapa tujuannya dimaksudkan, tindakan (perilaku) yang harus didemonstrasikan, kondisi di mana perilaku atau kinerja akan diamati, dan sejauh mana pengetahuan atau keterampilan baru harus dikuasai. 
            Pembelajaran yang dilakukan harus sesuai dengan kurikulum yang ada. Guru harus menentukan standard dan tujuan pembelajaran yang akan dilakukan.  Sebelum guru  membahas tentang segitiga guru harus menyampaikan kepada siswa apa tujuan dari pembelajaran yang akan diberikan sehingga siswa mengetahui untuk apa dia mempelajari materi tersebut. Untuk menentukan tujuan belajar kita perlu menetapkan ABCD, Yakni:
a.      Audience, yakni sasaran tujuan yang akan ditargetkan pada siswa, guru perlu menentukan dengan jelas sasaran dari tujuan pembelajaran segitiga tersebut, yaitu apa yang bisa dilakukan oleh siswa setelah pembelajaran. Perancangan media ini ditujukan bagi siswa MTsS PGAI PADANG
b.      Behaviour (perilaku), inti dari tujuan adalah kata kerja yang menjelaskan kemampuan baru yang didapatkan siswa setelah mengikuti pembelajaran, artinya setelah mengalami pembelajaran siswa lebih memahami rumus luas segitiga tersebut.
c.       Condition (Kondisi), yakni suatu kondisi dimana siswa akan bekerja dan belajar, yang kemudian dinilai oleh guru, misalnya buku, lembar kerja, dll.
Setelah siswa memahami darimana datangnya rumus luas segitiga tersebut, siswa diminta mengerjakan latihan yang ada pada buku paket supaya lebih paham lagi tentang materi tersebut.
d.      Degree (tingkat), yakni tujuan mengindikasikan standar /kriteria penilaian satu pembelajaran. Guru melakukan penilain untuk melihat apakah siswa sudah mengerti atau memahami materi tersebut.
S: Pemilihan Strategi, Media dan materi. Tugas Anda sekarang adalah untuk membangun sebuah jembatan antara dua titik dengan memilih strategi yang tepat, teknologi, dan media, dan bahan-bahan untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Pada tahap memilih metode. Ada beberapa metode yang dipilih, kemudian dicampur berdasarkan tahapan tertentu. Pada tahap awal, guru menjelaskan materi umum dengan mempresentasikan powerpoint materi segitiga. Setelah itu guru, mendemonstarsikan cara menentukan rumus luas segitiga (Strategi Demonstrasi), guru mengarahkan siswa untuk meningkatkan pembelajaran dengan mengarahkan siswa untuk bekerjasama secara kooperatif untuk mendiskusikan cara menentukan rumus luas segitiga tersebut. Pada akhirnya, siswa dan guru membuat kesimpulan dan guru memberikan tes uraian untuk mengetahui perkembangan kemamapuan siswa memahami konsep. Teknologi yang digunakan laptop, LCD proyektor ketika guru menggunakan powerpoint untuk menyampaikan materi secara umum. Media yang digunakan adalah gambar segitiga. Fungsi atau kegunaan media ini adalah melatih pemahaman anak agar mampu menemukan sendiri rumus luas segitiga. Pada pembelajaran di kelas, biasanya guru mencari rumus luas segitiga didekati dari luas persegi panjang. Hal ini dilakukan agar konsep baru yang akan dipelajari (konsep luas segitiga) terhubung dengan konsep yang sudah dikuasai siswa sebelumnya (konsep luas persegipanjang). Dengan begini pembelajaran menjadi bermakna bagi siswa. Pembelajaran mencari rumus luas segitiga yang didekati dari luas persegipanjang dapat dilakukan dengan bantuan alat peraga matematika. Dengan langkah-langkah sbb:

1.   Potong kertas menjadi berbentuk segitiga.
















u     k  udu n                     k  u u  k        h     u
 

 
Biarkan   setiap   siswa  memotong   segitiganya   masing-masing,   dengan   bentuk  yang beragam. Misalnya berbentuk seperti di bawah ini.
















2.   Lipat salah satu titik sudutnya secara tegak lurus kesalah satu   sisinya sehingga titik sudut tersebut jatuh tepat di sisi segitiga dan garis tinggi segitiga terbagi   menjadi dua sama panjang. Agar lebih mudah, kita sebut saja titik sudut yang dilipat tersebut sebagai titik puncak  dan  sisi  yang  akan  dikenai  lipatan  sebagai  alas  segitiga.  Hasilnya  seperti  di bawah ini.

 

 
perlukah sebelum step ini ada step melipat untuk menghasilkan garis tinggi.Dalam origami  biasa ada step bantuan,jadi lipatan dibuka kembali atau tidak permanen  hanya untuk  bantuan.Jadi memudahkan pada langkah ini untuk menentukan pada titik mana sititik puncak harus hinggap saat dilipat.Misal pada gambar   dibawah,kalau titik puncak tidak pas sedikit saja ketika dilipat  maka sudah bukan garis tinggi yang dibagi dua.





                                                                                                









 
3.   Lipat daerah berwarna kuning di bagian kiri dan kanan ke tengah, sehingga sudut ketiga titik segitiga



 








4.   Selesai..!
Lho.. ? Lalu mana rumus luas segitiganya? Baiklah.. Begini penjelasannya.

Proses pelipatannya dapat diilustrasikan sebagai berikut

C



G



F





 









A                     T                                                                      B



G                                          F


A        D      T                      E                                   B


G                                          F





D      T                                E

Luas segitiga ABC dua kali luas persegi panjang DEFG. Hal ini jelas, karena: Luas segitiga GFC = Luas segitiga GFT,
Luas segitiga ADG = Luas segitiga TDG, dan

Luas segitiga EBF = Luas segitiga ETF.
Jadi

LuasABC = 2 × DEFG
= 2 × DE × EF
= 2 × 1 AB × 1 CT
2          2
=  1 AB ×CT
2



U: Memanfaatkan teknologi, media, dan bahan-bahan agar dapat membantu siswa mencapai tujuan pembelajaran. Untuk melakukan hal ini, ikuti "5P" proses: Meninjau teknologi, media, dan bahan pembelajaran; Siapkan teknologi, media, dan bahan pelajaran; Siapkan lingkungan; Siapkan peserta didik, dan Memberikan pengalaman belajar.
1.      Preview the Materials (Meninjau Materi)
Materi pada perancangan ini adalah pada materi-materi yang terkait dengan kompetensi dasar:  Sifat-sifat bangun datar dan menggunakannya untuk menentukan keliling dan luas dengan indicator Menentukan Luas segitiga.

2.      Prepare Materials (Menyiapkan Materi)
Selanjutnya guru mata pelajaran matematika mempersiapkan media dan materi untuk melaksanakan aktivitas pembelajaran dikelas. Seperti powerpoint yang berisi materi yang akan disampaikan kepada siswa agar siswa mengetahui langkah-langkah apa saja yang akan dilakukannya dalam menggunakan media gambar segitiga untuk menemukan rumus luas segitiga.
3.      Prepare the Environmental (Menyiapkan Lingkungan)
Pembelajaran dapat dilakukan di ruang kelas. Menyiapkan semua fasilitas-fasilitas yang akan digunakan dalam pembelajaran untuk memudahkan siswa menggunakan materi dan media. Seperti menyiapkan computer/ laptop, LCD proyektornya dan gambar segitiga dan fasilitas lainnya yang dapat mendukung pembelajaran.
4.      Prepare the Learner (Menyiapkan Siswa)
Agar proses belajar mengajar dikelas berjalan dengan lancar, maka perlu menyiapkan para siswa atau pembelajar yang meliputi:
                             1.     Memberi salam dan berdo’a
                             2.     Mengingatkan siswa akan kesiapan untuk memulai mata pelajaran .
                             3.      Mengabsen  siswa diawal pembelajaran
                               4.     Melihat kelengkapan alat-alat yang dibutuhkan untuk pembelajaran
5.      Memulai pelajaran setelah semua siswa dalam kondisi siap.
6.      Menyampaikan kompetensi dasar, indikator, materi pokok dan tujuan pembelajaran.
7.        Mempersiapkan sarana dan prasarana untuk melakukan diskusi kelompok (tempat, peserta, dan waktu).
8.        Memerintahkan siswa menempati kelompok belajar yang telah ditentukan.
9.      Menyediakan alat-alat, buku-buku yang relevan dengan materi yang akan dibahas.
10.  Menentukan dan menjelaskan materi kepada siswa dengan bantuan powerpoint.
11.  Menyiapkan media gambar segitiga
5.      Prepare the Learning Experience (Menyiapkan Pengalaman Pembelajaran)
Proses pembelajaran yang dilakukan berpusat pada siswa, guru harus berperan sebagai fasilitator, membantu siswa untuk mengeksplorasi materi dan media yang disediakan, mendiskusikan isi materi, menyiapkan materi seperti fortopolio, atau mempresentasikan dengan teman sekelas mereka. Dalam Hal ini siswa melihat tayangan dari power point setelah itu siswa baru mencobakan cara menemukan rumus luas segitiga sesuai dengan petunjuk yang ada pada power point tersebut.
     
R: Memerlukan partisipasi siswa, Agar efektif pembelajaran harus memerlukan keterlibatan mental yang aktif peserta didik. Menyediakan kegiatan yang memungkinkan mereka untuk mempraktekkan pengetahuan atau keterampilan baru dan menerima umpan balik pada upaya mereka sebelum secara resmi dinilai.
                              Dengan menggunakan media computer dan gambar segitiga siswa bisa menemukan sendiri rumus luas segitiga guru hanya bersifat sebagai fasilitator siswa yang lebih aktif. Dan siswa akan mengajukan pertanyaan apabila ada yang meragukan mereka tentang materi yang sedang mereka pelajari.
E: Evaluasi berdampak terhadap belajar siswa. Penilaian ini tidak hanya menguji sejauh mana siswa mencapai tujuan pembelajaran, tetapi juga memeriksa seluruh proses pembelajaran dan dampak penggunaan teknologi dan media. Dimanapun ada perbedaan antara tujuan pembelajaran dan hasil siswa, merevisi rencana pelajaran untuk mengatasi bidang yang menjadi perhatian.
                                        Pada tahap evaluasi ini guru memberikan evaluasi berupa tes uraian singkat guna melihat seberapa besar pemahaman siswa tentang materi yang telah disampaikan. Selain itu, guru juga memberikan pekerjaan ruman. Dan pada tahap revisi guru mengumumkan hasil tes siswa dan kemudian melakukan revisi atau perbaikan terhadap pemahaman yang salah dari siswa tersebut. Selain hasil belajar siswa yang dievaluasi apakah sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, kita juga mengevaluasi strategi, model pembelajaran dan media pembelajaran yang kita gunakan apakah sesuai dengan materi pelajaran, dan keadaan siswanya dan apakah dapat meningkatkan minat siswa belajar. Jika ada yang tidak sesuai maka dilakukan revisi. Sehingga untuk pembelajaran berikutnya lebih baik lagi. Untuk itu gunakanlah model ASSURE sebelum merancang pembelajaran karena Model ASSURE menunjukan beberapa poin penting yang dapat digunakan untuk merencanakan pembelajaran yang efektif dengan menggunakan teknologi dan media untuk mendukung dan meningkatkan belajar siswa.












BAB III
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan        :  MTsS PGAI Padang
Mata Pelajaran               : Matematika
Kelas/semester               : VII/Satu
Materi Pokok                  : Bangun Datar Segi Tiga
Alokasi Waktu               : 1 pertemuan (2 JP)

I.         Kompetensi Inti
1
:
Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2
:
Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotongroyong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
3
:
Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
4
:
Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

II.      Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

No
Kompetensi Dasar
Indikator Pencapaian Kompetensi
  1.  
1.1   Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
1.1.1  Mempertebal keyakinan terhadap kebesaran Tuhan setelah melihat keteraturan yang ada di alam sekitar.
1.1.2  Bersyukur atas kebesaran Tuhan dengan adanya keunikan segitiga  di alam semesta.
  1.  
2.2   Memiliki rasa ingin tahu, percaya diri, dan ketertarikan pada matematika serta memiliki rasa percaya pada daya dan kegunaan matematika, yang terbentuk melalui pengalaman belajar.
2.2.1  Memiliki rasa ingin tahu tentang segi tiga yang disekitar siswa.
2.2.2  Berani memberikan contoh lain tentang segitiga yang ada di alam sebagai suatu bagian pola yang dipelajari dalam matematika.
2.2.3  Mencari contoh-contoh lain adanya segitiga  di alam .


  1.  
3.5  sifat-sifat bangun datar dan menggunakannya untuk menentukan keliling dan luas
3.5.1    Menuliskan sifat sifat segitiga.
3.5.2    Menentukan Keliling segitiga.
3.5.3    Menentukan Luas segitiga.
3.5.4    Menentukan Sudut sudut dalam segitiga.
3.5.5    Menentukan pola segitiga pascal.
4.
4.1      Menggunakan pola dan generalisasi untuk menyelesaikan masalah.
4.1.1    Menggunakan sifat sifat segitiga untuk menyelesaikan masalah.
4.1.2    Menggunakan keliling segitiga untuk menyelesaikan masalah.
4.1.3    Menggunakan Luas segitiga dalam menyelesaikan masalah.
4.1.4    Menggunakan segitiga dalam menyelesaikan masalah.

III.   Tujuan Pembelajaran
Melalui pengamatan, tanya jawab, penugasan individu, berpasangan dan kelompok, diskusi kelompok, siswa dapat mengembangkan rasa ingin tahu, tanggung jawab dan menghayati ajaran agama yang dianutnya dalam :
1.       Menentukan luas segitiga
2.       Menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan keliling/luas persegi segitiga
IV.   Materi Pelajaran.
Menentukan Luas segitiga.
Menentukan luas segitiga terbagi 2 macam, yaitu :
-          Segitiga siku siku
-          Segitiga sembarang
Untuk menentukan segitiga siku siku
Terlebih dahulu menentukan tinggi segitiga tersebut
maka dapat di gunakan rumus
                         a x t     
               Untuk segitiga sembarang, menentukan luas segitiga adalah sebagai berikut:
Sisi sisi segitiga yang mempunyai nama a, b dan c tersebut dicari nilai S terlebih dahulu. Simana nilai S tersebut di peroleh dari      
Setelah di peroleh nilai S maka Luas dari segitiga sembarang dapat di tentukan dengan 

V.       Metode Pembelajaran
1.    Pendekatan Saintifik
2.    Pendekatan Kontekstual
3.     Pembelajaran Kooperatif

VI.    Sumber Belajar
1.        Sinaga, Bornok, dkk.  2013. Matematika. SMP/MTs Kelas VII. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta : Politeknik Negeri Media Kreatif.

VII.                  Media Pembelajaran
                                1.     Media
Power point dan gambar segitiga
                                2.     Alat dan bahan
Komputer, infocus, power point

VIII.                 Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran           
Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
1.     Guru menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran
2.     Memberikan petanyaan menantang
3.     Melalui tanya jawab, peserta didik diingatkan kembali materi tentang persegi panjang dan persegi yang telah di pelajari.
4.     Memperlihatkan slide power point yang berhubungan dengan segitiga.
5.     Menyampaikan manfaat materi pelajaran.
6.     Menyanmpaikan tujuan pembelajaran
7.     Menyampaikan cakupan materi
8.     Menyampaikan KI 3 dan KI 4 yang berimplementasi pada KI 1 dan KI 2
9.     Menyampaikan rencana kegiatan.
Kegiatan Inti (55 Menit)
1.       Mempersilahkan siswa duduk berdekatan dengan teman sebangkunya.
2.       Menayangkan slide power point ttg segitiga.
3.       Siswa mencobakan cara menemukan rumus luas segitiga yang ditayangkan di slide power point ttg segitiga tadi. Dengan langkah-langkah:

a.         Gambarlah sebuah segitiga sebarang dengan ukuran alas dan tinggi sebarang pada kertas petak !
b.         Potong menurut sisi-sisinya !
c.         Tentukan mana sisi alas dan tinggi segitiga !
d.        Potong menurut garis ½ tinggi bangun apa saja yang terbentuk ?
e.         Pada bangun segitiga potonglah menurut garis tinggi ! Bangun apa saja yang terbentuk ?
f.          Bentuklah potongan-potongan tsb menjadi persegipanjang !
g.         Ternyata luas segitiga,  = luas ….
h.         l persegipanjang = ½ t segitiga
 p persegipanjang = a segitiga
4.         Meminta beberapa orang siswa untuk mempresentasikan ke depan
5.       Memberikan latihan
 Kegiatan Penutup (15 menit)
1.       Bersama sama siswa memberikan refleksi dan membuat rangkuman.
2.       Memberikan kuis.
3.       Memberikan umpan balik berupa tugas rumah dan berupa materi yang akan di pelajari berikutnya.
4.       Menutup pelajaran

a.        Penilaian
1.         Sikap spiritual
a.        Teknik Penilaian: Observasi
b.        Bentuk Instrumen: Lembar observasi
c.         Kisi-kisi:
No.
Sikap/nilai
Butir Instrumen
  1.  
Mengerjakan ibadah
1-4
  1.  
Bersyukur atas kebesaran Tuhan
2-3
Instrumen: lihat Lampiran 1
2.         Sikap sosial
a.        Teknik Penilaian  : Tes
b.        Bentuk Instrumen: Angket
c.         Kisi-kisi:
No.
Sikap/nilai
Butir Instrumen
  1.  
Jujur
1
  1.  
Disiplin
2-3
  1.  
Toleransi
4-5
  1.  
Gotong royong
6
  1.  
Percaya diri
7
Instrumen: lihat Lampiran 2

3.         Pengetahuan
                                   a.            Teknik Penilaian: Tes
                                   b.            Bentuk Instrumen: Uraian
                                   c.            Kisi-kisi:
No.
Indikator
Butir Instrumen
1.
Menyebutkan jenis jenis segitiga berdasarkan sisi dan sudut
1
2.
Menentukan rumus Luas segitiga
2
3.
Menentukan Luas segitiga
3
 Instrumen: lihat Lampiran 3

4.         Keterampilan
a.        Teknik Penilaian: Observasi
b.        Bentuk Instrumen: Lembar Observasi
c.         Kisi-kisi:
No.
Indikator
Butir Instrumen
1.
Memberi nama segitiga
1
2.
Membuat garis tinggi pada setiap segitiga dan menentukan luasnya
3
3.
Mempresentasikan dengan baik
4


Mengetahui                                                    Padang , Juni 2016
Kepala MTsN Padang Panjang                       Guru Mata Pelajaran


WENDRA EFENDI, S.PdI                         ELYUNITA, S.Pd
NIP. -                                                               NIP. 19790326 2005 01 2 006

                

Instrumen Sikap Sosial
Kelas : .....................
No
Absen
Hal yang dinilai
Kriteria
Keterangan
1
2
3
4
5
6
7
Jumlah
1










2










3










4










5










6










7










8










9










10










11










12










13










14










15










16










17










18










19










20










21










22










23










24











No
Aspek yang diukur
1
Tidak mencontek saat melaksanan kuis
2
Patuh terhadap tata tertib
3
Menyelesaikan tugas tepat waktu
4
Tidak memaksakan pendapat atau keyakinan kepada orang lain
5
Dapat menerima kekurangan teman
6
Terlibar aktiv dalam kerja kelompok
7
Berani berpendapat, bertanya dan menjawab pertanyaan.

Keterangan Nilai
                   Selalu                                 = 4
                   Sering                 = 3
                   Jarang                = 2
                   Tidak Pernah   = 1
Kriteria
A = Total Skor 12-16
B  = Total Skor  8-12
C  = Total Skor  4-8
D  = Total Skor  4


Instrumen Pengetahuan
Soal.
1.       Sebut kan jenis jenis segitiga berdasarkan sisi dan sudut nya
2.       Gambar garis tinggi pada segitiga                                                                                                           
3.       Terntuka luas sebuah segitiga jika di tentukan tingginya 12 cm dan alas segitiga tersebut 8 cm.

Rubrik Penilaian
Soal
Kunci Jawaban
Nilai
Sebutkan jenis jenis segitiga berdasarkan sisi dan susut
Berdasarkan sudut

Segitiga siku-siku
1
Segitiga tumpul
1
Segitiga lancip
1
Berdasarkan Sisi

Segitiga sama sisi
1
Segitiga sama kaki
1
Segitiga sembarang
1
Menggambar garis tinggi

4
Tentuka luas sebuah segitiga jika di tentukan tingginya 12 cm dan alas segitiga tersebut 8 cm.


Diketahui
t = 12 cm , a = 8 cm
2
Ditanya : L .....?
1
Jawab  :    L = (a x t ) : 2
2
    L  = ( 12 x 8 ) : 2
2
    L  = 96 : 2
1
    L = 48 cm2
1
Jadi Luas segitiga tersebut 48 cm2
1
Jumlah
20

Nilai =



Instrumen Untuk Keterampilan
Kelas : ......................

No
Absen
Hal yang dinilai
Kriteria
Keterangan
1
2
3
4
Jumlah


1







2







3







4







5







6







7







8







9







10







11







12







13







14







15







16







17







18







19







20







21







22







23







24







25







26







27







28







29







30







31







32









No
Aspek yang diukur
1
Memberi nama segitiga
2
Mengukur sisi segitiga dan menentukan keliling nya
3
Membuat garis tinggi pada setiap segitiga dan menentukan luasnya
4
Mempresentasikan dengan baik

Keterangan Nilai
                   Selalu                                 = 4
                   Sering                 = 3
                   Jarang                = 2
                   Tidak Pernah   = 1
Kriteria
A = Total Skor 12-16
B  = Total Skor  8-12
C  = Total Skor  4-8
D  = Total Skor  4

TUGAS KELOMPOK

1.       Buat lah nama pada segitiga segitiga yang telah tersedia sesuai dengan jenis jenis segitiga. Segitiga no 1 adalah segitiga dengan jenis berdasarkan sudut, dan segitiga no 2 adalah segitiga dengan jenis berdasarkan sisi.
2.       Tuliskan jenis2 segitiga tersebut dalan kertas yang di sediakan serta buatkan sifat sifat yang ada pada segitiga tersebut.
3.       Buatlah garis tinggi pada masing masing segitiga
4.       Tentukan keliling masing2 segitiga dengan terlebih dahulu mengukur panjang sisi-sisinya, tulis di segitiga tersebut
5.       Tentukan luas segitiga dengan mengukur tingginya dan menggunakan untuk menentukan luasnya.
6.       Cara untuk mendapatkan luas segitiga tersebut buatkan dalam kertas yang tersedia.






Nama     :  ............................................
   Kelas         :  ..........
1.       Tuliskan jenis jenis segitiga berdasarkan sisi dan sudut nya.
a.       .................................................
-     ...............................................
-     ...............................................
-     ...............................................
b.   ..................................................
-      ..............................................
-      ..............................................
-      ..............................................
2.       Gambar garis tinggi pada segitiga
                            B                                        A
                     



                                                           C
3.       Terntuka luas sebuah segitiga jika di tentukan tingginya 12 cm dan alas segitiga tersebut 8 cm.



Nama     :  ............................................
   Kelas         :  ..........
4.       Tuliskan jenis jenis segitiga berdasarkan sisi dan sudut nya.
b.       .................................................
-     ...............................................
-     ...............................................
-     ...............................................
b.   ..................................................
-      ..............................................
-      ..............................................
-      ..............................................
5.       Gambar garis tinggi pada segitiga
                            B                                        A
                     



                                                           C
6.       Terntuka luas sebuah segitiga jika di tentukan tingginya 12 cm dan alas segitiga tersebut 8 cm.



BAB IV
Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan
Media pembelajaran merupakan bagian penting dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah. Melalui media pembelajaran guru akan lebih mudah dalam menyampaikan materi dan siswa akan lebih terbantu dan mudah belajar. Media pembelajaran adalah perantara yang membawa pesan atau informasi antara sumber dan penerima. Karena itu sebelum kita menggunakan suatu media sebaiknya kita lakukan analisis terlebih dahulu supaya media yang kita gunakan itu tepat sasarannya. Hal ini dengan menggunakan Model ASSURE.
Tujuan dari Model ASSURE  ini adalah agar dapat sebagai pedoman dan masukan untuk perbaikan strategi dan penggunaan teknologi dan media yang tepat di dalam ruangan kelas. Serta pendekatan-pendekatan yang kita gunakan dalam pembelajaran agar tujuan dari pendidikan itu tercapai. Model ASSURE menunjukan beberapa poin penting yang dapat digunakan untuk merencankan pembelajaran yang efektif dengan menggunakan teknologi dan media untuk mendukung dan meningkatkan belajar siswa. Model ini menggabungkan bagian yang paling penting dari perencanaan
Saran
   Dalam pembelajaran guru hendaknya mampu menggunakan alat peraga atau media pembelajaran agar siswa lebih termotivasi dalam belajar. Media yang digunakan hendaklah sesuai dengan kemampuan guru dan fasilitas yang ada di tempat tersebut. Perancangan media tersebut hendaklah menggunakan pendekatan ASSURE agar terencana secara sistematis.






DAFTAR PUSTAKA

Achsin, A.1986. Media Pendidikan dalam kegiatan Belajar-Mengajar. Ujung pandang: Penerbit IKIP Ujung Pandang.
Anderson, R.H. 1983. Pemilihan dan Pengembangan Media Untuk Pembelaran. Jakarta: Universitas Terbuka dan Pusat Antar Universitas di Universitas terbuka
    Arsyad Azhar. 1996.  Media Pembelajaran. Jakarta: PT Grafindo Persada.
Hamalik, Oemar.  1994. Media Pendidikan. ( Cetakan ke-7 ). Bandung: Pt Citra Aditya Bakti.
Latuheru, J.D. 1993.  Media Pembelajaran dalam Proses Belajar Mengajar Kini. Ujung Pandang: IKIP Ujung Pandang.
Sadiman dkk. 1986. Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Smaldino, Sharon E, Lowther, Deborah L., Russell, James D. 2008. Instructional Technology and Media for Learning. Boston: Pearson
Smaldino, Sharon E, Lowther, Deborah L., Russell, James D. 2012. Instructional Technology and Media for Learning. Boston: Pearson
 Sudjana, N dan Rivai A. 1990. Media Pengajaran. Bandung: C.V Sinar Baru.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar